Funiculi Funicula Before the Coffee Gets Cold Toshikazu Kawaguchi

Funiculi Funicula Before the Coffee Gets Cold Toshikazu Kawaguchi: Sinopsis, Ringkasan, Ulasan, Rangkuman, dan Review

Funiculi Funicula, atau dikenal juga dengan judul internasional before the coffee gets cold, adalah sebuah novel unik karya Toshikazu Kawaguchi. Buku ini pertama kali diterbitkan di Jepang dengan judul asli Kōhī Ga Samenai Uchi Ni yang berarti “Sebelum Kopinya Mendingin.” Dalam novel ini, Kawaguchi memperkenalkan pembaca pada sebuah kafe kecil yang tidak hanya menyajikan kopi, tetapi juga menawarkan kesempatan langka bagi pengunjungnya: perjalanan ke masa lalu. Namun, seperti halnya banyak hal dalam hidup, ada aturan yang harus dipatuhi. Buku ini menggali tema-tema seperti penyesalan, cinta, kehilangan, dan harapan dengan pendekatan yang penuh kehangatan dan filosofi yang mendalam. Di bawah ini adalah ulasan lengkap tentang kisah, karakter, dan pelajaran yang bisa kita ambil dari buku ini.

Setting: Sebuah Kafe yang Tidak Biasa

Cerita ini berpusat pada sebuah kafe kecil bernama Funiculi Funicula yang terletak di sebuah gang kecil di Tokyo. Dari luar, kafe ini terlihat seperti tempat biasa. Namun, pengunjung yang mengetahui rahasia kafe ini datang bukan hanya untuk menikmati kopi, melainkan untuk mencoba sesuatu yang luar biasa: melakukan perjalanan ke masa lalu.

Namun, perjalanan ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Ada aturan-aturan ketat yang harus dipatuhi:

  • Pengunjung hanya dapat kembali ke masa lalu saat berada di kafe tersebut.
  • Mereka tidak bisa mengubah masa depan, apapun yang mereka lakukan di masa lalu.
  • Perjalanan hanya berlangsung selama kopi tetap hangat. Begitu kopi mendingin, mereka harus kembali ke masa sekarang.

Aturan ini menciptakan ketegangan dan keunikan tersendiri, karena setiap keputusan yang diambil harus dipikirkan dengan sangat hati-hati.

Karakter dan Kisah Mereka

Novel ini dibagi menjadi empat bab, masing-masing berfokus pada kisah seseorang yang ingin kembali ke masa lalu untuk alasan tertentu. Setiap karakter membawa cerita yang penuh emosi dan pelajaran hidup.

  • Kisah Cinta yang Tak Terucapkan: Bab pertama menceritakan seorang wanita bernama Fumiko yang ingin kembali ke masa lalu untuk berbicara dengan kekasihnya, Goro, yang meninggalkannya karena pekerjaan di luar negeri. Fumiko merasa ia tidak sempat mengungkapkan perasaannya dengan baik sebelum kepergian Goro. Perjalanan ini memberinya kesempatan untuk berbicara dari hati ke hati, meskipun ia tahu tidak akan ada perubahan di masa depan.
  • Saudara yang Berpisah oleh Waktu: Kisah kedua berfokus pada seorang perawat bernama Kotake, yang ingin berbicara dengan suaminya yang menderita Alzheimer. Kotake ingin kembali ke masa lalu untuk mengingatkan dirinya akan kenangan indah yang pernah mereka bagi, meskipun suaminya kini tidak lagi mengingatnya.
  • Cinta dan Penyesalan Seorang Ibu: Bab ketiga membawa kita pada kisah Hirai, seorang wanita muda yang menjalankan sebuah bar. Hirai ingin kembali ke masa lalu untuk bertemu dengan saudara perempuannya yang sudah meninggal. Ia merasa bersalah karena menolak ajakan terakhir saudaranya untuk berbicara sebelum kecelakaan tragis itu terjadi.
  • Seorang Ibu yang Belum Pernah Bertemu Anaknya: Kisah terakhir adalah tentang Kei, seorang wanita hamil yang memiliki kondisi kesehatan serius. Kei ingin pergi ke masa depan untuk bertemu anaknya yang belum lahir, meskipun ia tahu bahwa masa depan mungkin tidak akan berjalan sesuai harapannya.

Rekomendasi Buku Fiksi Best Seller, Terlaris, Populer, dan Diminati di September 2024

  1. Look Back
  2. Oki Nirmala Cerita dari Negeri Dongeng
  3. The Chronicles of Narnia 2 The Lion, the Witch, and the Wardrobe

Pesan-Pesan Filosofis dalam Novel Before The Coffee Gets Cold

Funiculi Funicula bukan sekadar cerita fiksi tentang perjalanan waktu. Novel ini dipenuhi dengan pesan-pesan mendalam tentang kehidupan:

  • Waktu Adalah Anugerah yang Tak Ternilai: Setiap momen yang kita miliki adalah hadiah, dan buku ini mengingatkan kita untuk menghargai waktu yang kita habiskan bersama orang yang kita cintai.
  • Tidak Semua Hal Bisa Diubah: Salah satu aturan utama perjalanan waktu di novel ini adalah bahwa masa depan tidak akan berubah meskipun kita kembali ke masa lalu. Hal ini menggambarkan kenyataan bahwa kita tidak bisa memperbaiki segalanya, tetapi kita bisa belajar menerima dan menghargai apa yang kita miliki saat ini.
  • Pentingnya Menyampaikan Perasaan: Kisah Fumiko dan Goro menyoroti bagaimana banyak dari kita sering menunda untuk menyampaikan apa yang sebenarnya kita rasakan. Novel ini mengajarkan bahwa tidak ada waktu yang lebih baik untuk mengungkapkan perasaan selain sekarang.

Gaya Penulisan yang Hangat dan Melankolis

Toshikazu Kawaguchi memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana yang intim dan hangat. Deskripsi kafe Funiculi Funicula begitu detail sehingga pembaca bisa membayangkan tempat itu dengan jelas. Gaya penulisannya sederhana namun penuh emosi, membuat setiap kisah terasa personal dan menyentuh hati. Kawaguchi juga menyisipkan humor ringan untuk meredakan ketegangan, sehingga novel ini tidak terasa terlalu berat meskipun menyentuh tema-tema emosional.

Relevansi dan Daya Tarik Buku Funiculi Funicula

Funiculi Funicula memiliki daya tarik universal yang dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai latar belakang. Konsep perjalanan waktu, meskipun fiktif, diolah dengan cara yang realistis dan relevan. Tema-tema tentang cinta, keluarga, dan kehilangan adalah hal yang bisa dirasakan oleh semua orang. Selain itu, novel ini juga mengajarkan tentang penerimaan dan bagaimana berdamai dengan masa lalu, sebuah pesan yang sangat relevan di dunia yang sering kali penuh tekanan dan penyesalan.

Adaptasi dan Popularitas Buku Toshikazu Kawaguchi

Novel ini mendapatkan popularitas besar, tidak hanya di Jepang tetapi juga di banyak negara lain. Kesuksesannya membuatnya diadaptasi menjadi drama panggung, film, dan bahkan serial televisi. Popularitas ini menunjukkan bagaimana cerita dalam novel ini mampu menyentuh hati banyak orang di seluruh dunia.

before the coffee gets cold sinopsis
before the coffee gets cold by toshikazu kawaguchi

Kesimpulan

Buku Funiculi Funicula (Kohi Ga Samenai Uchi Ni) Before the Coffee Gets Cold karya Toshikazu Kawaguchi termasuk kategori buku fiksi. Novel ini merupakan karya fiksi yang menggabungkan elemen realisme magis dengan cerita emosional. Ceritanya berpusat pada kafe unik yang memungkinkan pelanggannya melakukan perjalanan waktu, meskipun ada aturan-aturan tertentu yang membatasi perjalanan tersebut. Meskipun buku ini mengandung tema-tema universal seperti cinta, kehilangan, dan penyesalan, elemen perjalanan waktu menjadikannya karya imajinatif, sehingga jelas termasuk dalam kategori fiksi.

Rekomendasi Buku Fiksi Best Seller, Terlaris, Populer, dan Diminati di September 2024

  1. Before the Coffee Gets Cold
  2. The Fragrant Flower Blooms With Dignity
  3. Aku yang Sudah Lama Hilang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top